:)

:)

Sabtu, 11 Mei 2013

If ♥ Action part 1

Haiiiiii pen bkin cerbung,pennjdi penulis dlu(?) tapi hasilnya bgin deeh.....
maaf ya klo ancur namnya juga rima wkaka :D
Follow ya twitter,instagram sma soundcloud aku ~> @ikrimaae

If ♥ In Action part 1 (Re-Post)
->>>

Hari ini ify dateng dari bandung,
dia pindah dari rumah neneknya ke
rumah orang tuanya yang udah
pindah duluan tiga tahun lalu. Dia
dijemput pak tomy, papanya dari
bandung.
Di rumah ify.
“ kak ify....” sambut deva, adiknya
dari depan pintu.
“ dedep tayong...” seru ify.
“ kak! Loe jangan manggil gue
kaya gitu lagi dong! Malu gue, loe
nggak liat gue udah seganteng
ini ?!”
“ bodo! Dedep tayong......i miss
you!!” seru ify makin kenceng
sambil cubit pipi deva. Ray yang
berdiri dibelakang deva ngikik
puas.
“ apa loe?! Kagak usah ketawa!”
bentak deva ke ray.
Ify membulatkan matanya tanda
penasaran sama ray.
“ oh iya, kak ify, ini ray, anak
tetangga sebelah, ray ini kakak
gue, kak ify. ” Deva ngenalin ray ke
ify dan sebaliknya. Ify sama ray
salaman.
” hallo kakak cantik, gue
muhammad raynald prasetya,
biasa dipanggil ray, gue cowo
paling imut, ganteng, dan keren
tiada tara, rumah gue disebelah
no !”
” ceilah..narsis amat idup loe! Pake
gombal segala lagi?!” ucap ify
heran.
“ ray, siapin kuping loe! Suara
kakak gue cempreng tapi nggak
nyadar, cerewetnya minta ampun.”
Kata deva yang disambut toyoran
ify.
“ sakit kak!” omel deva sambil
nyengir.
” loe rese! Bawain koper gue ke
kamar!”
” ogah! Loe pikir gue babu loe?!”
” gue capek, aturan loe sebagai
adik yang baik bantuin gue!”
” tenang kak! Biar gue yang
bawain!” ray menengahi.
“ makasih ganteng..” ucap ify.
“ nggak usah pake muji kak, loe
nggak bilang juga gue tetep
ganteng !” denger ucapan ray,
deva menyunggingkan bibirnya.
Ify jalan duluan ke kamarnya yang
dilantai dua, ray ikutin ify
sementara deva lanjutin nonton tv.
Di kamar ify.
” taro mana kak?”
” taro pojokan sono!” suruh ify
sambil duduk di tempat tidur
menghadap cendela yang langung
bisa ngeliat rumah ray. ” itu rumah
loe ray?”
” he’emh!” jawab ray sambil
ngangguk.
” tinggal sama siapa loe?”
” sama papa-mama sama kakak
gue, tapi papa-mama gue sering
keluar kota, soalnya bisnis mereka
kebanyakan di sana. ”
” o..”
” gue balik dulu ya?! Laper!”
“ iya, thanks ya..”
“ sama-sama.”
Tinggal ify sendiri di kamarnya.
“ heu..jakarta gerah amat ya?!
Mandi ah..” gumam ify.
Ify ambil handuknya dan pergi ke
kamar mandi. Beberapa saat
kemudian..
“ huah...seger!!” kata ify yang
masih kembenan handuk.
Ify keringin rambutnya tepat
didepan cendela yang dia lupa
tutup kordennya.
Di kamar rio.
Rio baru pulang dari sekolah buat
rapat persiapan mos dua hari lagi.
Pas lewat cendela kamarnya dia
terkaget-kaget seneng liat seorang
cewe cantik yang Cuma
pake handuk lagi keringin
rambutnya dengan korden yang
lupa ditutup.
Rio terdiam dan terpaku liatin ify.
Kamar ify.
Nggak sengaja handuk yang
dipakai ify ngeringin rambut jatuh
ke belakang. Ify balik badan mau
ngambil tapi dia liat rio yang masih
terdiam dan terpaku. Dia lupa
kalau Cuma pake handuk. Buru-
buru ify buka sedikit cendelanya.
” heh siapa loe?” bentak ify super
jutek ke rio.” ngapain loe liatin gue
kaya gitu?”
” eh!” rio sadar dari lamunannya.
” malah belaga bego! Ngapain loe
liatin gue kaya gitu?”
” aduh neng..cantik-cantik galak
amat?!” goda rio.” makasih ya!”
” dasar aneh! Diomelin malah
bilang makasih.”
” mata gue dapet vitamin A!”
” maksud loe?” ify bener-bener
nggak ngerti. Akhirnya rio Cuma
acungin jempolnya sambil naik
turunin alis, bola matanya
menjurus ke handuk ify ditambah
senyum nakal. Ify
ngikutin tujuan bola mata rio.
“ HWA....” teriak ify panik sambil
tarik korden kamarnya.” dasar
cowo mesum, nggak tau diri!” ify
komat-kamit merutuki rio.
Di kamar rio.
Rio ngakak dengan puasnya sambil
guling-guling dikasur.
“ kak..kak rio..loe kenapa?” tanya
ray panik denger ketawa rio yang
nyebar sampai kamarnya.
“ bwahhhaa...nggak..hha...” jawab
rio disela ketawanya.
“ loe udah sedeng kak?”
“ hemh...” rio menghentikan
tawanya.” Enak aja loe bilang gue
sedeng! Gue masih waras bego!”
“ terus kenapa loe ketawa sampe
segitunya?”
” loe nggak boleh tau! Urusan pria
dewasa!” ray manyun.
“ loe pikir gue anak kecil?!”
“ nggak! Cuma belom cukup umur
aja!”
“...” ray komat-kamit merutuki rio.
” kagak usah ngambek! Kaya
perawan loe! Eh, siapa cewe yang
dirumah deva ?”
” kakaknya, kak ify, kenapa? Loe
naksir sama dia?”
” kagak! Cantik sih iya, tapi galak
sama polosnya minta ampun.”
jawab rio sambil buka dasi biru
dari kerah seragamnya.
” tumben loe bisa bilang cewe
cantik?! Untung deh!”
“ maksud loe?!”
“ ya untung! Tandanya loe masih
normal, gue kan takut kalo
loe...MAHO !” kata ray dengan
penekanan di kata yang di
capslock.
“ sialan loe! Gue normal seratus
persen dodol!”
“ hhe..abis gue belom pernah
denger loe jalan atau suka sama
cewe, kagak laku loe ?”
“ enak aja omongan loe! Gue Cuma
belum nemuin cewe yang tepat
buat gue. ”
“ sama kak ify aja no! Cantik
saratus persen!”
” ogah! Galaknya minta ampun!”
” gue molor disini ya?! Kamar gue
berantakan, belom gue beresin.”
nggak lama ray tertidur pulas.
” dasar kebo! Mending gue ikutan
aja.” Rio ikut tidur.
Keesokan paginya.
Pagi-pagi banget alvin udah
nyamperin rio dirumahnya buat
main basket. Setelah nunggu rio
siap-siap mereka berdua jalan ke
lapangan basket komplek mereka.
Pas lewat depan rumah ify, rio liat
ify lagi nyiramin bunga.
” vin, tunggu bentar!” suruh rio
sambil ngasih bola basket yang dia
pegang ke alvin. Rio nyamperin ify.
” hei..” sapa rio sambil berdiri
disamping ify.
” loe?!” ceplos ify kaget sambil
melotot.” heh! Cowo mesum!
Ngapain loe kesini?”
” enak aja cowo mesum! Mesum
dari mana coba?!”
” loe tu udah ngintipin gue! Kalo
kemaren gue nggak sadar pasti loe
udah liat semuanya? !”
” ye..itu salah loe! Salah sendiri
ganti baju nggak liat-liat!”
“ dasar cowo mesum!!”
“ nama gue bukan cowo mesum!
Nama gue mario! M-a-r-i-o.”
“ peduli amat gue sama loe!”
” ya sebagai tetangga yang baik
loe harus peduli sama gue! Oke,
i..py !”
” ify! Dari mana loe tau nama
gue?”
“ ada deh..gue cabut dulu ya!?
Nice to meet you, i..py!”
“ IFY!!!” teriak ify jengkel.
“ dadah...” rio berlalu sambil
melambaikan tangannya dan
terusin acaranya sama alvin.
“ siapa yo? Kok gue belum liat
dia?” tanya alvin sambil ngdrible
bola.
“ kakaknya deva, dia baru pindah
kemaren.”
“ o..tumben loe mau nyamperin
cewe?”
“ au! Seneng aja gue gangguin
dia!” jawab rio sambil angkat
bahunya.
“ ciah..naksir kali loe?! Gue liat dia
cantik kok yo.”
“ naksir? Sama dia? Idih..Ogah
deh!” rio bergidik.” Galaknya kaya
mak lampir!”
“ inget yo! Mulutmu harimaumu.”
“ kagak berlaku buat yang ini!”
“ suka-suka loe aja lah!”
Di lapangan basket.
Gabriel sama cakka udah nunggu
rio alvin.
“ woe, loe pada kesini lewat monas
ya?! Lama amat!” seru gabriel
jengkel.
“ sory, tadi gue ada urusan
penting.” Jawab rio sambil ikut
main.
“ buruan main!” cakka menengahi.
Setelah beberapa jam main sampai
matahari berada diatas mereka,
d ’orions mutusin berhenti main.
Mereka istirahat di bawah pohon
dipinggir lapangan.
” huah..capek gue.” keluh gabriel
sambil senderan di batang pohon.”
Gimana mos besok yo?”
“ ya kaya yang udah kita
rencanakan.”
“ adek kelas kita cantik-cantik
nggak ya?” tanya cakka ke siapa
aja yang mau jawab.
“ itu mulu yang loe pikirin! Jangan
dimainin dulu! Mereka masih
transisi dari smp ke sma. ” jawab
alvin.
” hha..nggak papa lagi! Itung-itung
penataran!” cakka ngeles.
“ mudah-mudahan nggak ada yang
serese alvin! Keder idup gue!”
gabriel mengganti topik.
“ amin!” jawab alvin.
“ yah..ni bocah! Nggak tau aturan
bangga!”
“ biarin! Ini hidup gue, nggak ada
yang bisa ngatur gue, gue kasian
sama guru-guru kalo ada lagi
murid kaya gue, kasian harus
ngehukum apa lagi. ”
“ tenang! Rekor loe nggak bakal
ada yang sanggup nandingin.”
“ gue kangen sama omelan bu
winda, mau ngapain lagi ya gue?”
” gue tunggu ide kreatif loe
selanjutnya!” kata rio becanda.
Mereka berempat ketawa sama-
sama.
Keesokan harinya.
Pagi-pagi banget ify udah dandan
kaya orang gila, rambut dikepang
banyak dan ujungnya diiket pake
ravia warna-warni terus dibagi dua
dan dikucir, terus dipakein
topi bola warna kuning yang
dilubangi buat tempat kuciran.
Celana
item dan kaos putih. Dia pake kaos
kaki dengan warna yang berbeda,
yang kiri warna merah yang kanan
warna putih.
Nggak lupa pake tagname.
Setelah mengabsen semua bekal
mosnya dan memastikan nggak
ada yang ketinggalan ify
berangkat.
SMA Putra Bangsa.
Rio udah berdiri dibagian depan
lapangan sekolah mengawasi siswa
baru yang baru dateng.
Tatapannya tertuju pada ify yang
baru berangkat.
’ masuk sini juga tu bocah!’
pikirnya sambil tersenyum simpul.
Ify yang masih nggak ngeh dengan
keberadaan rio deketin dua orang
anak yang lagi ngobrol.
” hei..permisi, maaf ganggu! Kelas
Xb juga ya?” tanya ify ramah sama
mereka, ify tau kalau mereka
sekelas gara-gara warna topi yang
mereka pakai, setiap
kelas memakai topi bola berbeda
warna.
“ iya..” jawab mereka berdua
sambil senyum.
“ nggak ganggu kan? Boleh
gabung nggak? Gue ify.” Ify
ngulurin tangannya.
“ gue sivia, loe bisa panggil gue via
aja.” Sivia jabat uluran tangan ify.
” gue shilla.” gantian shilla yang
menjabat tangan ify.
“ SEMUA KUMPUL!!!!” teriak rio
dengan galaknya.
“ eh, kumpul yuk! Buruan!” ajak
sivia dengan paniknya.
Semua siswa baru baris perkelas.
” ma..mario?!” ceplos ify kaget
ngeliat rio udah berdiri tegak
dengan seragam identitas
kebanggan sma putra bangsa,
salah satu faktor yang bikin ify
pengen
masuk sma ini. Seragam dengan
kemeja soft blue polos dengan dasi
biru
polos yang beberapa tingkat lebih
tua dari warna kemeja, yang cewe
pakai dasi silang dan yang cowo
pakai dasi biasa, lengkap bawahan
biru kotak-kotak.
BRUG..tiba-tiba bahu ify ditabrak
seseorang.
” aduh..” rintih ify pelan.
” maaf, gue nggak sengaja.” ucap
cewe yang nabrak ify tulus.
” iya..” jawab ify pelan.
” yang masih mau ngobrol maju
kedepan menggantikan saya!” seru
rio memotong obrolan ify dan agni.
Mereka sekarang vokus sama rio.
” oke, sudah semua? Hari ini
adalah hari pertama kalian di sma
ini, sekarang kami, panitia akan
memperkenalkan diri, dengarkan
baik-baik !” rio memberi
instruksi ke teman-temannya
untuk maju kedepan. ” perkenalan
dimulai
dari saya, nama saya mario
stevano aditya haling, nama
panggilan saya
rio, jabatan saya adalah ketua osis
sma putra bangsa. ”
Perkenalan berlanjut dengan
tampang panitia yang memang
udah diset biar sengak dan
garang..
” saya gabriel stivent damanik,
panggilan gabriel, saya waketos!”
“ cakka kawekas nuraga, bisa
dipanggil cakka.”
“ alvin jonathan sindunata, alvin.”
Setelah itu semua panitia
mengenalkan diri.
Semua panitia sudah
memperkenalkan diri, rio kembali
berbicara.
“ dan kalian harus memanggil kami
kakak! Mengerti?” semua hening,
takut jawab.
” woe! Kalian denger nggak? Kalau
ada orang bertanya dijawab! Tidak
sopan kalian !” bentak rio.”
JAWAB!”
” MENGERTI KAK...”
” kalian pagi-pagi sudah bikin
emosi! dan satu lagi kewajiban
kalian, kalian harus berterima
kasih bila kakak-kakak panitia
menyuruh kalian untuk
melakukan apapun! Mengerti ?”
” mengerti kak..” jawab peserta
mos ragu.
” yang keras! Lenje-lenje amat
kalian!” bentak gabriel dari
belakang barisan.
” MENGERTI KAK...”
” bagus! Didalam mos kita, panitia
telah membuat undang-undang
dan kita semua tak terkecuali
panitia harus menaatinya. ” rio
diam dan menatap adik
kelasnya satu persatu. ” undang-
undang osis sma putra bangsa
pasal
1, semua yang dikatakan dan
dilakukan panitia selalu benar !”
Terlihat wajah-wajah celangap.
” pasal kedua, bila panitia
melakukan kesalahan maka
kembali ke pasal satu !”
Wajah cengo menghiasi rupa-rupa
siswa baru sma putra bangsa dan
semua panitia tersenyum simpul.
” dan tugas wajib kalian selama
tiga hari kedepan adalah
mengumpulkan tanda tangan
kakak-kakak panitia sebanyak-
banyaknya, minimal 20 tanda
tangan dan di halaman
terakhir harus ada tanda tangan
saya! ada yang mau ditanyakan?”
” TIDAK...”
” bagus! acara hari ini saya
kembalikan ke pembawa acara.”
Acara mos hari ini Cuma
perkenalan sekolah dan guru yang
disela istirahat.
Jam istirahat.
Smp nusantara jaya. Smp ray,
deva dan ozy.
Mereka bertiga lagi istirahat
sambil makan mie ayam di kantin.
“ grr...pedes amat ni mie!” kata
deva sambil ngibasin tangannya
didepan lidah yang dia julurin.
Satu tangannya grayangan nyaut
es
jeruk pesenan ray. Setelah itu dia
minum sampe abis. ” Lega...”
“ lega nenek loe satpam?! Minum
gue tu!” omel ray.
“ hhe..maap, pedes!”
“ gimana nggak pedes?! Loe pake
sambel 2tronton gitu.” Sela ozy
“ lebay loe! Eh, apa dosa kita ya
punya wali kaya pak duta yang
gualaknya kagak ketulungan ?”
“ apa dosa gue sekelas sama kalian
lagi?” kata ray memelas.
” halah..ley tayong..tar kangen ga
da kita?” goda deva sambil
senyum-senyum najis.
” iya, kamu kok gitu sih, honey..”
tambah ozy sambil noel dagu ray.
” hoek..hoek..najong dah loe pada!
Amit-amit jabang beibeh, mending
gue sama miss kecebong dari pada
sama loe berdua !”
“ cie...olivia ni sekarang?!”
“ Ieuh..oliv? ga deh! Makasih, udah
kecil, galak, jutek, kagak ada
manis-manisnya, kaya kecebong
lagi !” ozy sama deva Cuma
bergidik ngeri sambil ngasih
isyarat biar ray balik badan. “ loe
berdua kenapa?” tanya ray
heran. Deva sama ozy yang masih
ngeri nunjuk belakang ray dengan
ragu-ragu.
“ belakang loe.” Kata ozy pelan.
Ray balik badan.
” heh! Kecoa! ngapain loe
ngomongin gue?! Dasar, udah
cungkring, gondrong, pendek,
tengil, idup lagi, sekarat loe kalo
nggak cari masalah sama gue ?!”
bentak olivia yang
sejak ray ngatain dia tadi udah
berdiri dibelakang ray.
” ngapain loe ngatain gue?”
” loe yang ngatain gue duluan!”
” suka-suka gue dong! Mulut-mulut
gue!”
” tapi omongan loe menyinggung
gue! Gue tuntut loe dengan pidana
tindakan yang tidak
menyenangkan dan pencemaran
nama baik. ”
” ahha? Loe pikir gue takut?! Zy,
dev, cabut!” ray ninggalin kantin
dengan muka ditekuk diikuti deva
dan ozy.
Emang udah lama ray sama olivia
musuhan, mereka musuhan dalam
banyak bidang, di pelajaran atau
diluar kaya tadi, dibidang
pelajaran, setiap semester mereka
rebutan
jadi juara umum. Ray manggil
olivia kecebong dan olivia manggil
ray
kecoa.
Kantin smp putra bangsa.
Cakka sibuk mengibas-ibaskan
tangannya yang sebenernya nggak
pegel-pegel amat. Sambil sesekali
nyuap bakso pesenannya.
” napa loe cak?” tanya gabriel
heran.
“ pegel tangan gue, baru hari
pertama aja udah banyak yang
minta tanda tangan gue. ”
“ gaya loe! Berapa orang yang
udah minta tanda tangan ke elo?
Segitunya banget. ” Samber rio.
“ banyak, no cewe-cewe kelas satu
pada ngerubutin gue.”
“ ngapain? Pengen gebukin loe?!”
kata alvin sambil benerin dasinya.
” enak aja! Kayanya member c-
luvers disekolah ini bakal
bertambah banyak. ” cakka kegran.
” suka-suka loe ajalah! Loe beliin
gue permen aja sono, abis suara
indah gue kebanyakan teriak-
teriak. ” jawab cakka.
” ogah! Loe pikir gue pembokat
loe?! Makanya slow aja kaya di
pulau, santai aja kaya di pantai,
nggak usah pake teriak-teriak !”
“ namanya mendidik mental,
jangan sampe adek-adek kelas kita
itu punya mental tempe. ” Jawab
rio diplomatis.
“ yo, tadi gue liat tetangga baru loe
itu masuk sini ya?” tanya alvin
mengganti topik.
“ yo’i.”
“ siapa vin?” sela cakka.
“ itu, kakaknya deva.”
” cantik kagak?”
” cantik, tapi kayanya loe harus
langkahin dulu mayat rio kalo mau
dapetin dia. ”
” maksud loe?” rio melotot.
” loe pikir aja sendiri!”
” o..gebetan loe yo?” goda gabriel.
“ bukan! Ambil sono kalo mau!”
“ yang bener? Nggak nyesel?”
“ kagak!”
“ oke, gue cari tu cewe, namanya
siapa?” kata cakka semangat.
“ jangan!” ceplos rio tiba-
tiba.’ngomong apaan sih gue?!’
pikir rio bingung sendiri.
“ cie...rio..” sorak alvin, cakka,
sama gabriel.
“ apaan sih?!” omel rio.
” loe jatuh cinta ya yo?” desak
gabriel.
“ apaan?! nggak! Gue Cuma nggak
mau cakka mainin cewe lagi.” Rio
ngeles.
“ biasanya juga loe fine-fine aja!
Loe naksir kan sama tu cewe?”
cakka semakin mendesak.
” nggak! Sama ify? Ogah gue!
Udah galak, jutek, bawel, cerewet
lagi !”
” o..namanya ify! tapi jangan-
jangan...” kata cakka pura-pura
ngeri.
” jangan-jangan apaan cak?” tanya
gabriel.
“ jangan-jangan loe naksir sama
gue ya yo?” tanya cakka becanda.
“ bah..bah..bah...ggrrr....AMIT-
AMIT!” jawab rio sambil bergidik
ala orang sakau.
> bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar